Derifat Asam Karboksilat
Derivat
asam karboksilat ialah senyawa dimana bagian
hidroksilnya dari gugus karboksilnya digantikan oleh gugus lain. Dimana
dapat dilihat dari strukturnya bahwa
senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus –OH dalam rumus struktur
RCOOH oleh gugus –NH2, -OR, atau –OOCR. Semua derivat
mengandung gugus asil, RCO-, kecuali nitril. Turunan asam
karboksilat merupakan Semua turunan dari asam dapat dihidrolisis menjadi
asamnya.
Rumus
umumnya sebagai berikut
Berikut
turunan dari asam karboksilat
1.
Ester
Suatu
ester diturunkan dari asam yaitu dengan menggantikan gugus OH- oleh gugus OR-.
Ester dinamai
dengan cara ditulis dahulu bagian R dari gugus -OR, lalu diikuti dengan nama
asam dengan akhiran -at tetap.
Pada
umumnya ester mempunyai bau enak dan menyebabkan cita rasa dan harum dari
buah-buahan dan bunga. Seperti pentil asetat (pisang), oktil asetat (jeruk)
dll.
Pembuatan
ester
Akan
tercapai kesetimbangan ester dengan air apabila suatu asam karboksilat dan
alkohol dipanaskan dengan menggunakan katalis asam (HCl atau H2SO4).
Proses
ini disebut proses esterifikasi Fischer, meskipun reaksi ini setimbang tetapi
masih bdapat bergeser kekanan.
Salah satunya adalah dengan cara penyulingan agar ester dan air dapat
dipindahkan setelah terbentuk, sehingga reaksi dapat berjalan ke kanan.
Mekanisme
esterifikasi
Langkah
1
Gugus
karbonil dari asam terprotonasi secara reversibel. Dimana protonasi dapat
meningkatkan muatan positif suatu karbon karboksil dan menambah reaktifitas
nukleofili.
Langkah
2
Sebagai
nukleofil Alkohol menyerang karbon karbonil dari asam yang terprotonasi
sehingga membentuk ikatan ester baru yaitu C-O.
Langkah
3 dan 4
Langkah
kesetimbangan dimana oksigen lepas dan mendapat proton. Kesetimbangan asam dan
basa ini bersifat reversible, berlangsung cepat dan terus menerus berjalan
dalam larutan suasana asam dari senyawa yang mengandung oksigen. Pada langkah 4
tidak terjadi masalah pada gugus -OH yang terprotonasi karena gugus tersebut
sudah setara.
Langkah
5
Terbentuk
air pada reaksi keseluruhan. Agar langkah ini dapat berlangsung maka gugus -OH
terprotonasi untuk dapat meningkatkan muatan gugus perginya. Kebalikan langkah
2.
Langkah
6
Terjadi
deprotonasi yang menghasilkan ester dan meregenerasi katalis asam. Kebalikan langkah
1.
2.
Asil halida
Asil
halida paling reaktif antara turunan asam karboksilat lainnya. Asil klorida
dapat dibuat dari asam lewat reaksi dengan tionil klorida.
.
Mekanismenya
dimana gugus hidroksil dikonversi menjadi suatu gugus pergi yang baik oleh tionil
klorida yang diikuti dengan cara substitusi asil nukleofilik dengan kloroida
sebagai nukleofili. Adapun asil halida mempunyai bau yang dapat mengiritasi,
seperti benzoil klorida yang merumakan suatu lakrimator atau juga disebut gas
air mata.
3.
Anhidrida Asam
Anhidrida
Asam diturunkan dari asam dengan cara mengambil air dari dua gugus karboksil
dan menghubungkan fragmen- fragmennya.
.
Anhidrida dinamai dengan asam asalnya dan
mengganti kata asam dengan anhidrida.
.
Anhidrida
dibuat melalui dehidrasi asam. Dimana suatu Asam dikarboksilat dengan dua gugus karboksil
yang jaraknya mendukung, melepaskan air apabila dipanaskan, kemudian membentuk anhidrida
siklik dengan cincin beranggota lima dan enam, yaitu :
.
Anhidrida
menjalani reaksi substitusi asil nukleofilik. Anhidrida jauh lebih reaktif
terhadap nukleofili dibandingkan Ester tetapi kurang reaktif dibandingkan asil
Halida. Berikut reaksi khas anhidrida asetat,
yaitu :
.
Dimana pada reaksi diatas air menghidrolisis anhibrida
menjadi asam, Alkohol menghasilkan ester dan amonia menghasilkan amida.
4.
Amida
Amida
adalah turunan asam
karboksilat biasa yang paling tidak reaktif.
Amida primer memiliki rumus umum RCONH2, suatu amida primer dapat dibuat melalui reaksi amonia
dengan Ester, dengan asil
Halida ataupun dengan
anhidrida asam amida juga bisa dibuat dengan cara memanaskan suatu garam amonium dari
asam.
.
Penamaan Amida dengan cara
mengganti akhiran -at atau -oat dari nama asamnya ( baik dari nama umum maupun
nama ( IUPAC) dengan akhiran - amida.
.
5. Poliamida
Contoh
poliamida yang paling penting ialah protein. Contoh poliamida yang dibuat
manusia ialah poliamida sintetik nilon6,6 yang dibuat dari asam adipat (suatu
dwi asam) dan heksametilenadiamina (suatu diamida) seperti rekasi pada
poliester.
6. Nitril
Nitril
merupakan senyawa organik yang mengandung rangkap 3 antara atom karbon dan
nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril adalah gugus siano. Dalam sistem IUPAC,
banyaknya atom karbon menentukan induk alkananya, nama alkana itu diberi
akhiran –nitril. Pemberian nama dengan menggantikan imbuhan asam –at menjadi
akhiran –nitril, atau –onitril. Nitril
dapat dihidrolisis dengan memanaskannya dengan asam atau basa berair.
PERMASALAHAN :
- Mengapa Asil halida memiliki sifat paling reaktif diantara turunan asam karboksilat lainnya ?
- Bagaimana yang terjadi jika Asil klorida dibuat dari asam lewat
reaksi selain dengan tionil klorida ?
- Bagaimana yang terjadi apabila pada pembuatan ester suatu asam karboksilat dan alkohol dipanaskan dengan menggunakan katalis Basa. Apakah akan dapat tercapai kesetimbangan antara ester dengan air ?
Baiklah zulia, saya Khusnul Khotimah (039) akan mencoba menjawab permasalahan no 3. Yang mana pada pembuatan ester bisa menggunakan katalis basa, namun kondisinya dengan menggunakan ion alkoksida. Dan reaksinya disebut sebagai reaksi transesterifikasi. Persamaannya saya letakkan diblog saya.
BalasHapusBaiklah saudari zulia.. Saya akan menjawab pertanyaan Anda nomor 2. Biasanya asil klorida dibuat dengan Tionil klorida (SOCl2) untuk mengubahnya menjadi klorida Asam. Namun bila tidak digunakan tionil klorida (SOCl2) , pereaksi lain seperti Tionil bromida (SOBr2) dapat digunakan namun hasilnya bukan klorida Asam, namun bromida Asam. Tionil klorida (SOCl2) yang paling sering digunakan untuk sintesis Asam menjadi klorida Asam. Berikut ini reaksi antara Asam karboksilat dengan Tionil bromida (SOBr2) : gambar nya anda bisa lihat pada blog saya https://sitiardyah.blogspot.com/?m=1.
BalasHapusDisini, Tionil bromida berperan menggantikan tionil klorida (SOCl2). Basa (B) digunakan untuk menetralkan produk sampingan.
Assalamualaikum zulia
BalasHapusNama saya Firda Oetary (A1C118021) baiklah disini saya akan menjawab permasalahan saudari yang no 1 ,Jawabnnya itu karena asil klorida itu merupakan golongan dari halida yaitu Cl dimana seperti yang kita ketahui bahwa golongan ini sangat reaktif jika direaksikan dengan air , asil klorida paling reaktif diantara asil lainnya. Bisa dilihat reaktivitas nya :
Reaktivitas: asil halida> anhidrida >> ester ≈ asam >> amida
Maka dari itu asil Halida merupakan asil yang paling reaktif dari Asil lainnya.
Terima kasih
Assalamualaikum zulia
BalasHapusNama saya Firda Oetary (A1C118021) baiklah disini saya akan menjawab permasalahan saudari yang no 1 ,Jawabnnya itu karena asil klorida itu merupakan golongan dari halida yaitu Cl dimana seperti yang kita ketahui bahwa golongan ini sangat reaktif jika direaksikan dengan air , asil klorida paling reaktif diantara asil lainnya. Bisa dilihat reaktivitas nya :
Reaktivitas: asil halida> anhidrida >> ester ≈ asam >> amida
Maka dari itu asil Halida merupakan asil yang paling reaktif dari Asil lainnya.
Terima kasih