Sabtu, 18 April 2020


Derifat Asam Karboksilat

Derivat asam karboksilat ialah senyawa dimana bagian hidroksilnya dari gugus karboksilnya digantikan oleh gugus lain. Dimana dapat  dilihat dari strukturnya bahwa senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus –OH dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus –NH2, -OR, atau –OOCR. Semua derivat mengandung gugus asil, RCO-, kecuali nitril. Turunan asam karboksilat merupakan Semua turunan dari asam dapat dihidrolisis menjadi asamnya.
Rumus umumnya sebagai berikut



Berikut turunan dari asam karboksilat

1. Ester
Suatu ester diturunkan dari asam yaitu dengan menggantikan gugus OH- oleh gugus OR-. Ester dinamai dengan cara ditulis dahulu bagian R dari gugus -OR, lalu diikuti dengan nama asam dengan akhiran -at tetap.


Pada umumnya ester mempunyai bau enak dan menyebabkan cita rasa dan harum dari buah-buahan dan bunga. Seperti pentil asetat (pisang), oktil asetat (jeruk) dll.

Pembuatan ester
Akan tercapai kesetimbangan ester dengan air apabila suatu asam karboksilat dan alkohol dipanaskan dengan menggunakan katalis asam (HCl atau H2SO4).



Proses ini disebut proses esterifikasi Fischer, meskipun reaksi ini setimbang tetapi masih bdapat bergeser kekanan. Salah satunya adalah dengan cara penyulingan agar ester dan air dapat dipindahkan setelah terbentuk, sehingga reaksi dapat berjalan ke kanan.

Mekanisme esterifikasi


Langkah 1
Gugus karbonil dari asam terprotonasi secara reversibel. Dimana protonasi dapat meningkatkan muatan positif suatu karbon karboksil dan menambah reaktifitas nukleofili.
Langkah 2
Sebagai nukleofil Alkohol menyerang karbon karbonil dari asam yang terprotonasi sehingga membentuk ikatan ester baru yaitu C-O.
Langkah 3 dan 4
Langkah kesetimbangan dimana oksigen lepas dan mendapat proton. Kesetimbangan asam dan basa ini bersifat reversible, berlangsung cepat dan terus menerus berjalan dalam larutan suasana asam dari senyawa yang mengandung oksigen. Pada langkah 4 tidak terjadi masalah pada gugus -OH yang terprotonasi karena gugus tersebut sudah setara.
Langkah 5
Terbentuk air pada reaksi keseluruhan. Agar langkah ini dapat berlangsung maka gugus -OH terprotonasi untuk dapat meningkatkan muatan gugus perginya. Kebalikan langkah 2.
Langkah 6
Terjadi deprotonasi yang menghasilkan ester dan meregenerasi katalis asam. Kebalikan langkah 1.

2. Asil halida

Asil halida paling reaktif antara turunan asam karboksilat lainnya. Asil klorida dapat dibuat dari asam lewat reaksi dengan tionil klorida.
.                                                                                                                      
Mekanismenya dimana gugus hidroksil dikonversi menjadi suatu gugus pergi yang baik oleh tionil klorida yang diikuti dengan cara substitusi asil nukleofilik dengan kloroida sebagai nukleofili. Adapun asil halida mempunyai bau yang dapat mengiritasi, seperti benzoil klorida yang merumakan suatu lakrimator atau juga disebut gas air mata.

3. Anhidrida Asam

Anhidrida Asam diturunkan dari asam dengan cara mengambil air dari dua gugus karboksil dan menghubungkan fragmen- fragmennya.
.
Anhidrida dinamai dengan asam asalnya dan mengganti kata asam dengan anhidrida.
.
Anhidrida dibuat melalui dehidrasi asam. Dimana suatu  Asam dikarboksilat dengan dua gugus karboksil yang jaraknya mendukung, melepaskan air apabila dipanaskan, kemudian membentuk anhidrida siklik dengan cincin beranggota lima dan enam, yaitu :
.
Anhidrida menjalani reaksi substitusi asil nukleofilik. Anhidrida jauh lebih reaktif terhadap nukleofili dibandingkan Ester tetapi kurang reaktif dibandingkan asil Halida. Berikut reaksi khas anhidrida asetat, yaitu :
.
Dimana pada reaksi diatas air menghidrolisis anhibrida menjadi asam, Alkohol menghasilkan ester dan amonia menghasilkan amida.

4. Amida

Amida adalah turunan asam karboksilat biasa yang paling tidak reaktif.  Amida primer memiliki rumus umum RCONH2, suatu amida primer dapat dibuat melalui reaksi amonia dengan Ester, dengan asil Halida ataupun dengan anhidrida asam amida juga bisa dibuat dengan cara memanaskan suatu garam amonium dari asam.
.
Penamaan Amida dengan cara mengganti akhiran -at atau -oat dari nama asamnya ( baik dari nama umum maupun nama ( IUPAC) dengan akhiran - amida.
.

5. Poliamida

Contoh poliamida yang paling penting ialah protein. Contoh poliamida yang dibuat manusia ialah poliamida sintetik nilon6,6 yang dibuat dari asam adipat (suatu dwi asam) dan heksametilenadiamina (suatu diamida) seperti rekasi pada poliester.

6. Nitril

Nitril merupakan senyawa organik yang mengandung rangkap 3 antara atom karbon dan nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril adalah gugus siano. Dalam sistem IUPAC, banyaknya atom karbon menentukan induk alkananya, nama alkana itu diberi akhiran –nitril. Pemberian nama dengan menggantikan imbuhan asam –at menjadi akhiran –nitril, atau –onitril. Nitril dapat dihidrolisis dengan memanaskannya dengan asam atau basa berair.


PERMASALAHAN :

  1. Mengapa Asil halida memiliki sifat paling reaktif diantara turunan asam karboksilat lainnya ?
  2. Bagaimana yang terjadi  jika Asil klorida dibuat dari asam lewat reaksi selain dengan tionil klorida ?
  3. Bagaimana yang terjadi apabila pada pembuatan ester suatu asam karboksilat dan alkohol dipanaskan dengan menggunakan katalis Basa. Apakah akan dapat tercapai kesetimbangan antara ester dengan air ?




4 komentar:

  1. Baiklah zulia, saya Khusnul Khotimah (039) akan mencoba menjawab permasalahan no 3. Yang mana pada pembuatan ester bisa menggunakan katalis basa, namun kondisinya dengan menggunakan ion alkoksida. Dan reaksinya disebut sebagai reaksi transesterifikasi. Persamaannya saya letakkan diblog saya.

    BalasHapus
  2. Baiklah saudari zulia.. Saya akan menjawab pertanyaan Anda nomor 2. Biasanya asil klorida dibuat dengan Tionil klorida (SOCl2) untuk mengubahnya menjadi klorida Asam. Namun bila tidak digunakan tionil klorida (SOCl2) , pereaksi lain seperti Tionil bromida (SOBr2) dapat digunakan namun hasilnya bukan klorida Asam, namun bromida Asam. Tionil klorida (SOCl2) yang paling sering digunakan untuk sintesis Asam menjadi klorida Asam. Berikut ini reaksi antara Asam karboksilat dengan Tionil bromida (SOBr2) : gambar nya anda bisa lihat pada blog saya https://sitiardyah.blogspot.com/?m=1.
    Disini, Tionil bromida berperan menggantikan tionil klorida (SOCl2). Basa (B) digunakan untuk menetralkan produk sampingan.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum zulia
    Nama saya Firda Oetary (A1C118021) baiklah disini saya akan menjawab permasalahan saudari yang no 1 ,Jawabnnya itu karena asil klorida itu merupakan golongan dari halida yaitu Cl dimana seperti yang kita ketahui bahwa golongan ini sangat reaktif jika direaksikan dengan air , asil klorida paling reaktif diantara asil lainnya. Bisa dilihat reaktivitas nya :
    Reaktivitas: asil halida> anhidrida >> ester ≈ asam >> amida
    Maka dari itu asil Halida merupakan asil yang paling reaktif dari Asil lainnya.
    Terima kasih

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum zulia
    Nama saya Firda Oetary (A1C118021) baiklah disini saya akan menjawab permasalahan saudari yang no 1 ,Jawabnnya itu karena asil klorida itu merupakan golongan dari halida yaitu Cl dimana seperti yang kita ketahui bahwa golongan ini sangat reaktif jika direaksikan dengan air , asil klorida paling reaktif diantara asil lainnya. Bisa dilihat reaktivitas nya :
    Reaktivitas: asil halida> anhidrida >> ester ≈ asam >> amida
    Maka dari itu asil Halida merupakan asil yang paling reaktif dari Asil lainnya.
    Terima kasih

    BalasHapus