Mekanisme Reaksi Eliminasi E2
Pada
sebelumnya saya telah membahas mengenai reaksi nukleofilik substitusi SN1 dan
SN2. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai reaksi eliminasi
yang terbagi menjadi 2 juga yaitu E1 dan E2. Dan pada blog saya kali ini saya
akan membahas mengenai reaksi eliminasi nukleofilik E2 terlebih dahulu. Dimana
reaksi eliminasi dapat juga diartikan sebagai suatu reaksi dimanaada bagian
atom ataupun gugus yang hilang pada suatu reaksi yang akan terbentuk ikatan
rangkap baik itu rangkap 1, rangkap 2 ataupun rangkap 3. Reaksi E2 ini sama
seperti reaksi pada SN2 dimana reaksi E2 ini terjadi secara serempak atau
bersama-sama, artinya semua ikatan akan terputus dan terbentuk dalam waktu yang
sama dan terjadi tanpa interaksi apa pun.Sehingga reaksi seperti ini disebut
reaksi eliminasi bimolekular.
Mekanisme
reaksi E2
Pada
reaksi E2 hanya terjadi mekanisme satu tahap saja. Dimana pada atom
karbon-hidrogen dan karbon-halogen terputus dan kemudian membentuk ikatan
rangkap C=C. Dimana proton atau atom hidrogen ditarik oleh basa kuat. Adapun
pada keadaan transisi ikatan antara atom C-H dan C-Br perlahan akan terputus dan ikatan
antara O-H dan phi (rangkap) perlahan akan terbentuk. Basa kuat seperti anion
hidroksida (OH-) dan alkoksida (OR-) cenderung lebih dominan digunakan dalam
reaksi E2 ini. Basa kuat yang digunakan dalam reaksi E2 ini juga cenderung menggunakan temperatur yang tinggi. Pada umumnya, reaksi E2 ini dilaksanakan dengan cara memanaskan
alkil halida dengan KOH dan NaOCH2CH3 didalam etanol.
Dalam reaksi E2 alkil halida tersier bereaksi paling cepat dibandingkan alkil
halida primer dan sekunder.
Contoh
reaksi E2
Adapun
pada laju reaksi E2 mengikuti aturan orde kedua yakni orde pertamanya pada
substrat dan orde pertama pada basanya, sehingga konsentrasi substrat dan
produk mempengaruhi laju reaksinya.Persamaan hukum laju reaksi E2 sebagai
berikut :
Laju
reaksi = k [basa] [substrat]
Permasalahan
:
1. Basa kuat seperti anion hidroksida (OH-) dan alkoksida (OR-) cenderung lebih dominan digunakan dalam reaksi E2 ini. Mengapa pada mekanisme reaksi E2 menggunakan basa kuat ?
2. Pada reaksi E2 hanya terjadi mekanisme satu tahap saja. Mengapa pada mekanisme reaksi E2 hanya berlangsung satu tahap ?
3. Basa kuat yang digunakan dalam reaksi E2 ini juga cenderung menggunakan temperatur yang tinggi. Mengapa dalam reaksi E2 cenderung digunakan temperatur yang tinggi ?
Sumber :1. Basa kuat seperti anion hidroksida (OH-) dan alkoksida (OR-) cenderung lebih dominan digunakan dalam reaksi E2 ini. Mengapa pada mekanisme reaksi E2 menggunakan basa kuat ?
2. Pada reaksi E2 hanya terjadi mekanisme satu tahap saja. Mengapa pada mekanisme reaksi E2 hanya berlangsung satu tahap ?
3. Basa kuat yang digunakan dalam reaksi E2 ini juga cenderung menggunakan temperatur yang tinggi. Mengapa dalam reaksi E2 cenderung digunakan temperatur yang tinggi ?
Fessenden RJ and JS. Fessenden. 1982. Kimia Organik jilid 1. Jakarta : Erlangga
Bloch, Daniel R. 2002. Kimia Organik. Jakarta : Buku EGC
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusHai zulia
BalasHapusSaya Dewi Mariana Elisabeth Lubis (A1C118029) ingin membantu saudari untuk mencoba menjawab permasalahan no 2 yang terla saudari ajukan di atas
Menurut saya mengapa reaksi E2 ini berlangsung satu tahap, karena reaksinya berlangsung serentak atau bersamaan dimana pada atom karbon-hidrogen dan karbon-halogen terputus dan kemudian langsung membentuk ikatan rangkap C=C. Karna hal ini berlangsung cepat dan bersamaan yang mirip dengan reaski SN2 maka reaksi ini hanya berlangsung satu tahap saja :)
Semoga membantu, terimakasih
Saya akan menjawab pertanyaan no.3
BalasHapusMenurut pendapat saya, semakin tinggi suhu semakin banyak produk E2 yang diproduksi, ini terjadi karena eliminasi membutuhkan lebih banyak energi untuk mencapai titik transisinya, energi kinetik dipengaruhi oleh kehadiran suhu. Sehingga dalam reaksi kompetitif ini jika suhu dinaikkan maka produk utama akan terjadi dalam bentuk eliminasi karena substitusi tidak memerlukan suhu yang terlalu tinggi.